KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Komunikasi
Terapeutik pada Pasien Remaja.
Mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan yang penulis miliki,
maka penulis menyadari tugas ini masih membutuhkan kritik yang membangun. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan tugas ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan semua bantuan dan keikhlasan
beliau yang telah membantu penulis dalam menyusun tugas makalah ini.
Garut, 27 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR
ISI...........................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Komunikasi pada Remaja................................... 3
2.2 Proses Prinsip Komunikasi pada Remaja....................................... 4
2.3 Komunikasi Terapeutik pada
Remaja ........................................... 5
2.4 Faktor yang
Mempengaruhi Komunikasi Pada Remaja................. 6
2.5 Teknik Komunikasi pada Remaja ................................................. 6
2.6 Hambatan dalam Komunikasi pada
Remaja.................................. 8
BAB
III PENUTUP
3.1 Simpulan ....................................................................................... 12
3.2 Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pada saat anak beranjak remaja, kadang kala orang tua menemukan
kesulitan untuk melakukan komunikasi secara dua arah dengan anak. Masa-masa
remaja untuk setiap anak terkadang mejadi periode yang sulit dan ini
dikarenakan anak remaja mulai mengalami beberapa hal dalam hidupnya seperti
mengembangkan identitas mereka sendiri secara individu. Adanya perubahan
biologis dan fisiologis , menghadapi tekanan dari teman sebayanya mengalami
ketertarikan pada lawan jenis, dll. Sementara orang tua juga mulai merasakan
besarnya kekhawatiran pada anak remaja mereka, baik terhadap pergaulannya
maupun perkembangan kepribadiannya. Jadi, bagaimanakah cara terbaik untuk
mengatasinya?
Disaat ini, salah satu cara terbaik adalah orang tua. Orang tua
berkomunikasi dengan anak remaja. Komunikasi yang efektif dengan anak-anak
sangat penting dilakukan karena akan membuat hubungan antara orang tua dan anak
tetap terjalin dengan baik meski pun saat ini sering terjadi pertengkaran
antara orang tua dengan anak ataupun komunikasi yang tidak nyambung. Sebagai
orang tua ada beberapa cara yang lebih baik yang dapat dilakukan dari informasi
mengenai remaja yang sedang bermasalah dengan komunikasi.
Berdasarkan pemaparan diatas, dalam makalah ini penulis akan
membahas “Teori Komunikasi pada Remaja”.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian
Komunikasi pada remaja ?
b.
Bagaimana proses prinsip komunikasi pada
remaja ?
c.
Bagaimana
Komunikasi Terapeutik pada Remaja?
d.
Bagaimana
Teknik Komunikasi pada Remaja?
e.
Apa
hambatan dalam Komunikasi pada Remaja?
1.3 TujuanPenulisan
a.
Mengetahui
pengertian komunikasipadaremaja.
b.
Mengetahui
proses prinsip komunikasipadaremaja.
c.
Mengetahui
Komunikasi Terapeutik pada Remaja
d.
Mengetahui
Teknik Komunikasi padaRemaja
e.
Mengetahui
hambatan dalam Komunikasi pada Remaja
f.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk
perilaku komunikan atau penerima berita kepola dan pemahaman yang dikehendaki
bersama.
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh
beberapa para ahli, yaaitu :
a.
Menurut Edward Depari,
komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang
disampaikan melalui lambang - lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
b.
Menurut James A.F.
Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian
dengan cara pemindahan pesan.
c.
Menurut John R.
Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam mengirim dan menerima
simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
d.
Menurut Dr. Phill
Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti.
e.
Menurut Human Relation
of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses lewatnya informasi dan
pengertian seseorang ke orang lain.
f.
Menurut Oxtord
Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar informasi,
ide atau sebagainya.
g.
Menurut Drs. Onong
Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup ekspresi wajah, sikap dan
gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegraf,
telepon dan lainnya.
Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari
anak ke dewasa.Bila stress, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya dan
keluarganya. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya dengan
memberi support penuh perhatian.(Nur Himam, 2012:1)
2.2 Prinsip Komunikasi pada Remaja
1. Cara Membangun Hubungan Yang Harmonis Dengan Remaja
Hal yang sering orang tua lakukan dalam
berkomunikasi.Dalam berkomunikasi, orang tua ingin segera membantu
menyelesaikan masalah remaja, ada hal-hal yang orang tua yang sering lakukan, seperti :
a.
Cenderung lebih banyak
bicara dari pada mendengarkan,
b.
Merasa tau lebih
banyak dari pada remaja,
c.
Cenderung memberi
arahan dan nasihat,
d.
Tidak berusaha
mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialami remaja,
e.
Tidak memberikan
kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat,
f.
Tidak mencoba menerima
dahulu kenyataan yang dialami remaja dan memahaminya,
g.
Merasa putus asa dan
marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan terhadap remaja.
2. Kunci pokok berkomunikasi dengan
remaja
Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua
terhadap anaknya yang beranjak dewasa seperti :
a.
Mendengar supaya
remaja mau berbicara,
b.
Menerima dahulu
perasaan remaja,
c.
Bicara supaya
didengar.
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam
cara berbicara dan caramendengar
3. Mengenal
Diri Remaja
a.
Pahami Perasaan Remaja
b.
Banyak terjadi masalah
dalam berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena orang tua kurang
dapat memahami perasaan anaknya yang diajak bicara.Agar komunikasi dapat lebih
efektif orang tua perlu meningkatkan kemampuannya dan mencoba memahami perasaan
anak sebagai lawan bicara.
c.
Bagaimana memahami
perasaan remaja
d.
Untuk memahami
perasaan remaja, orang tua harus menerima dulu perasaan dan ungkapan remaja
terutama ketika ia sedang mengalami masalah, agar ia merasa nyaman dan mau
melanjutkan pembicaraan dengan orang tua. Orang tua akan lebih mengerti apa
yang sebenarnya dirasakan remaja.
4. Membuat Remaja Mau Berbicara Pada
Orang Tua Saat
Menghadapi Masalah Dan Membantu Remaja Menyelesaikan Masalah.
a. Pesan kamu dan pesan saya
Pesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaian akibat
perilaku anak terhadap orang tua tetapi berpusat pada kesalahan anak cenderung
tidak membedakan antara anak dan perilakunya sehingga membuat anak merasa
disalahkan, direndahkan dan di sudutkan.
Pesan saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua
sebagai akibat perilaku anak sehingga anak belajar bahwa setiap perilaku
mempunyai akibat terhadap orang lain. Melalui pesan saya akan mendorong
semangat anak, mengembangkan keberaniannya, sehingga anak akan merasa nyaman.
b. Menentukan masalah siapa
Ketika menghadapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah,
kita perlu mengetahui masalah siapa ini. Hal ini perlu dibiasakan karena :
1) Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan semua
masalah.
2) Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab dalam
memecahkan masalahnya sendiri.
3) Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan orang
lain.
4) Anak perlu belajar mandiri
Setelah mengetahui masalah siapa maka akibatnya siapa yang punya
masalah harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.Bila masalah itu adalah
masalah remaja maka tekhnik yang digunakan adalah mendengar aktif.
2.3 Komunikasi
Terapeutik pada Remaja
Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat
perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara
berkomunikasi dengan anak
remaja, metode berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang
tua dalam membantu proses komunikasi dengn remaja sehingga
bisa di dapatkan informasi yang benar dan akurat.
1.
Pada remaja, pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa
2.
Bila stres, diskusi
tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa Diluar keluarga dan
terbuka terhadap perawat.
3.
Menolak orang yang
berusaha menjatuhkan harga dirinya
4.
Beri support penuh
perhatian
5.
Jangan melakukan
intrupsi
6.
Ekspresi wajah tidak
menunjukkan heran
7.
Hindari pertanyaan
yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)
2.4 Faktor yang
Mempengaruhi Komunikasi pada Remaja
1.
Pendidikan
2.
Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka komunikasi berlangsung secara efektif.
3.
Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung secara efektif.
Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka komunikasi berlangsung secara efektif.
4.
Sikap
5.
Sikap mempengaruhi
dalam berkomunikasi.Bila komunikan bersifat pasif/tertutup maka komunikasi
tidak berlangsung secara efektif.
6.
Usia tumbuh kembang
status kesehatan anak
7.
Bila ingin
berkomunikasi, maka harus disesuaikan dengan tingkat usia agar komunikasi
tersebut berlangsung secara efektif.
8.
Saluran
9.
Saluran sangat penting
dalam berkomunikasi agar pesan dapat tersampaikan ke komunikan dengan baik.
10.
Lingkungan
\
2.5 Teknik
Komunikasi pada Remaja
Komunikasi dengan remaja merupakan sesuatu yang penting dalam
menjaga hubungan dengan remaja, melalui komunikasi ini pula perawat dapat
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang
selanjutnya dapat diambil dalam menentukan masalah keperawatan. Beberapa cara
yang digunakan dalam berkomunikasi dengan remaja, antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh remaja dalam
menumbuhkan kepercayaan diri remaja, dengan menghindari secara langsung
berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedangberada
disamping anak. Selain itu dapat digunakan dengan cara memberikan komentar
tentang sesuatu.
2. Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak remaja
dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita, tetapi
cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan,
yang akan diekspresikan melalui tulisan.
3. Memfasilitas
Memfasilitasi adalah bagian cara berkomunikasi, malalui ini
ekspresi anak atau respon anak remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam
memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan
, tetapi anak harus diberikan respons terhadap pesan yang disampaikan melalui
mendengarkan dengan penuh perhatian dan jangan mereflisikan ungkapan negatif
yang menunjukan kesan yang jelek pada anak remaja tersebut.
4. Meminta
untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan
meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang
dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan persaan dan pikiran anak
pada saat itu.
5. Pilihan
pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam
menentukkan atau mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa
situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai dengan
pendapat anak remaja.
6. Penggunaan
skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan
perasaan sakit pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas, sedih dan
lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik
pada keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada
remaja yang jengkel, marah dan diam.
2.6 Hambatan
dalam Komunikasi pada Remaja
Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi
manusia dalam melakukan interaksi dengan sesama.Kita pada suatu waktu
merasakan komunikasi yang kita lakukan menjadi tidak efektif karena kesalahan
dalam menafsirkan pesan yang kita diterima.Hal ini terjadi karena setiap
manusia mempunyai keterbatasan dalam menelaah
Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:
Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:
1. Hambatan Fisik :
a.
Sinyal nonverbal yang
tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada
lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi
dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
b.
Gangguan. Noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi,
jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
c.
Gangguan fisik (gagap,
tuli, buta).
Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara, tunanetra, dan
sebagainya yang dialami oleh
seorang Remaja. Terimalah mereka apa adanya. Mereka pasti
memiliki potensi unggul lain yang perlu digali. Sebagai perawat, kita harus siap menerima kenyataan tersebut seraya mencari cara
agar tidak terjadi hambatan komunikasi dengan remaja tersebut, misalnya dengan cara belajar bahasa yang mereka dapat pahami.
d.
Teknik bertanya yang
buruk.
Ternyata kita yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan
sanggup menggali pemahaman orang lain, tidak sanggup mengetahui apa yang
dirasakan orang lain. Oleh karena itu, kembangkan selalu teknik bertanya kepada
orang lain. Bahwa setiap individu memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda.
e.
Teknik menjawab yang
buruk.
Kesulitan seseorang memahami materi yang disampaikan karena
komunikator tidak mampu menjawab dengan baik.Pertanyaan bukannya dijawab,
melainkan dibiarkan.Pertanyaan justru dijawab tidak tepat.Salah satu teknik
menjawab yang buruk adalah komunikator tidak memberikan kesempatan individu
menyelesaikan pertanyaan lalu langsung di jawab oleh komunikator.
f.
Kurang menguasai
materi.
Ini faktor yang sangat jelas.Begitu kita tidak
menguasai materi, itulah hambatan komunikasi.Kompetensi profesional salah satu
maknanya adalah menguasai materi secara mendalam bahkan ditambahkan lagi,
meluas.
g.
Kurang persiapan.
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran
dapat optimal jika tidak menyiapkan perencanaan dengan baik
2. Hambatan
Psikologis :
a.
Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal
atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar
dan tanggapi.Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
b.
Mengabaikan informasi
yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
Seringkali kita mengabaikan informasi yang menurut kita tidak
sesuai dengan ide, gagasan dan pandangan kita padahal kalau dicermati sangat
berhubungan dengan ide kita, padahal ada kalanya gagasan kita yang kurang
benar.
c.
Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika ada
seorang remaja yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung
mengabaikannya.
d.
Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima
informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan
ditanggapinya.
e.
Kecurigaan.
Kembangkanlah sikap berbaik sangka pada semua orang.Hendaklah
berpikir baik atau positif bahwa materi ini bisa dipahami oleh remaja.
Komunikator curiga pada komunikan akan membawa suasana pembelajaran tidak
kondusif.
f.
Tidak jujur.
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama
pembelajaran komunikasi pada remaja berlangsung dan juga di luar
pembelajaran.Kita harus jujur.Jangan bohong. Jujurlah jika memang tidak tahu
g.
Tertutup.
Jika ada kita yang memiliki sikap tertutup atau introvert dalam
proses pembelajaran, sebaiknya jangan menjadi komunikator. Sebab dalam proses
itu diperlukan kerjasama, keterbukaan, kehangatan, dan keterlibatan.
h.
Destruktif.
Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada
remaja. Cegahlah sedini mungkin oleh kita.Jika sikap destruktif itu muncul,
lakukan segera penanganannya secara bijak atau sesuai prosedur yang berlaku.
i.
Kurang dewasa.
Kita memang perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran.
Bedakan ketika kita berbicara dengan anak-anak, karena kita berkomunikasi
dengan seorang remaja.mampu, tetapi ada hambatan psikologi.
3. Semantik
:
1.
Persepsi yang berbeda.
2.
Kata yang berartilain
bagi orang yang berbeda.
3.
Terjemahan yang salah.
4.
Semantik yaitu pesan
bermakna ganda.
5.
Belum berbudaya baca,
tulis, dan budaya diam.
6.
(Nailul
Himmah, 2013:03)
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan
yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan
oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi yaitu
pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh si komunikan.
Dalam melakukan komunikasi pada anak dan remaja, perawat perlu memperhatikan
berbagai aspek diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan anak, tehnik
komunikasi, tahapan komunikasi dan faktor yang mempengaruhi komuikasi.
Seperti pada anak dan remaja dalam berkomunikasinya sedang
membentuk jati dirinya, dia akan lebih diam dengan orang yang dianggapnya tidak
sama dengan dia. Masa remaja merupakan masa-masa panjang yang dialami seorang
anak. Saat remaja mereka mulai mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun
non fisik dalam kehidupan mereka.
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan
makalah ini yaitu :
a.
Mahasiswa mampu
berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena telah mengetahui bagaimana
prinsip dan strategi berkomunikasi dengan remaja, serta mengetahui hambatan
yang akan ditemui pada saat akan berkomunikasi dengan remaja
b.
Mahasiswa mampu
menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara berkomunikasi, tahapan komunikasi
serta faktor yang menghambat komunikasi pada anak dan remaja.
c.
Mahasiswa dapat
menjelaskan komunikasi pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Himam, Nur. “Komunikasi pada Anak dan
Remaja”.keperawatan19.blogspot/2012/12/komunikasi-pada-anak-remaja-bab-i.html(20
Mei 2014)