Tuesday, 30 August 2016

Hakikat Dakwah

Hakikat Dakwah

Kami ingatkan kembali tentang sejatinya dakwah yang menjadi hal paling prinsip dan prioritas. Juga kami sertakan dengan beberapa ayat al-qur’an penguat yang sebenarnya telah manusia ketahui dengan sangat jelas. Namun terkadang pada pelaksanaanya selalu saja manusia tergoda untuk mengedepankan muatan-muatan duniawi dan perkara remeh lainnya dalam setiap dakwahnya, sehingga menjauhkan dan melemahkan kedudukan dan tujuan dakwah itu sendiri.


Kami ingatkan kembali tentang hakikat dakwah yang menjadi hal paling prinsip dan prioritas. Juga kami sertakan dengan beberapa ayat al-qur’an penguat yang sebenarnya telah manusia ketahui dengan sangat jelas, namun terkadang pada pelaksanaanya selalu saja manusia tergoda untuk menyertakan muatan-muatan duniawi dan perkara remeh lainnya dalam setiap dakwahnya, sampai meninggalkan dan melemahkan kedudukan dan tujuan dakwah itu sendiri. Sehingga misi tauhid tidak bisa tersampaikan dengan benar.

Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagimu.

“Dan hendaklah kamu menyembah-Ku saja. Inilah jalan yang lurusYasin (36) : 60–61

Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). An-Nahl(16) : 36

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,  Maka sembahlah Aku".  Al-Anbiya (21) : 25

Pengertian shalat

Pengertian shalat

Secara bahasa shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa. Sedangkan, menurut istilah, shalat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

2 UDZUR SHALAT:
1.    Tidur
2.   Lupa

8 SYARAT SHALAT:
1.    Suci dari hadats kecil dan hadats besar
2.   Suci dari najis pada pakaian, badan, dan tempat
3.   Menutupi aurat
4.   Menghadap qiblat
5.   Telah masuknya waktu shalat
6.   Mengetahui fardunya shalat
7.   Tidak menjadikan mekerjaan fardhu menjadi sunnat
8.   Menghindari hal-hal yang membatalkan shalat

Catatan :
v Yang dimaksud hadats kecil adalah sesuatu yang mewajibkan kepadanya berwudhu.
v Yang dimaksud hadats besar adalah sesuatu yang mewajibkan kepadanya mandi wajib.
v Gambaran batasan aurat ada 4 :
1)   Antara pusar dan tumit bagi laki-laki dan amat pada waktu shalat
2)  Seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan bagi wanita merdeka pada waktu shalat
3)  Seluruh badan bagi wanita merdeka dan amat disampinga ajnabi (bukan mahram)
4)  Antara pusar dan dengkul di antara sesama wanita atau sesame mahram

17 RUKUN SHALAT:
1.    Niat
2.   Takbirotul ihrom
3.   Dilakukan dengan berdiri bagi yang kuasa
4.   Membaca fatihah
5.   Ruku’
6.   Tumaninah ruku’
7.   I’tidal
8.   Tumaninah I’tidal
9.   Sujud dua kali
10.Tumaninah sujud
11. Duduk di antara dua sujud
12.Tumaninah duduk
13.Membaca tasyahud akhir
14.Duduk tasyahud akhir
15.Membaca sholawat
16.Membaca salam
Tertib

Jenis jenis shalat sunat Yang di anjurkan Oleh Nabi MUHAMMAD SAW

Jenis jenis shalat sunat

1.     SHALAT WUDLU
a)    2 rakaat
b)   setiap selesai wudlu

2.    SHOLAT ROWATIB (QOBLA DAN BA’DA SHOLAT FARDLU)
a)    Qobla Shubuh 2 rokaat
b)   Qobla Dzuhur 2 atau 4 rokaat, Ba’da Dzuhur 2 atau 4 rakaat
c)    Qobla Ashar 2 atau 4 rakaat
d)   Ba’da Magrib 2 rakaat
e)    Qobla Isa 2 rakaat, Ba’da Isa 2 rakaat



3.    SHALAT TAHAJUD
a)    2 s/d semampunya atau 11 rakaat (3 rakaatnya sholat witir)
b)   Waktu : pertiga malam ba’da sholat Isa

4.    SHALAT DHUHA
a)    2 s/d 12 rakaat
b)   Waktu : jam 7-11 pagi

5.    SHALAT WITIR
a)    1,3,5,7,9,11 (bilangan ganjil sampai seterusnya)
b)   waktu : ba’da Isa

6.    SHOLAT GERHANA BULAN/MATAHARI
a)    2 rakaat, tiap satu rokaatnya 2 kali ruku. Dilanjutkan dengan khutbah.
b)   Waktu : saat terjadi gerhana

7.    SHALAT ISTISQO
a)    2 rakaat. Dilanjutkan dengan khutbah.
b)   Waktu : pagi atau siang atau sore.

RUKUN KHUTBAH ISTISQO
1.     Hamdalah (khutbah 1 dan 2)
2.    Sholawat (khutbah 1 dan 2)
3.    Wasiat taqwa (khutbah 1 dan 2)
4.    Baca ayat qur’an (khutbah 1 atau 2)
5.    Do’a (khutbah 2)
Catatan :
Khutbah pertama sebelum hamdalah membaca istigfar 9 kali, khutbah kedua 7 kali istigfar.

8.    SHALAT ISTIKHOROH
a)    2 rakaat
b)   Waktu : malam hari ketika hendak tidur

9.    SHALAT HAJAT
a)    2 atau 4 rakaat
b)   Waktu : bila datang keperluan


10.  SHALAT ‘IEDIL FITRI
a)    2 rakaat. Rakaat pertama 7 kali takbir, rakaat kedua 5 kali takbir. Dilanjutkan dengan Khutbah. Khutbah pertama 9 kali takbir, khutbah kedua 7 kali takbir.
b)   Waktu : pagi hari tgl. 1 Syawal.

RUKUN KHUTBAH ‘IEDIL FITRI
1.     Hamdalah (khutbah 1 dan 2)
2.    Sholawat (khutbah 1 dan 2)
3.    Wasiat taqwa (khutbah 1 dan 2)
4.    Baca ayat qur’an (khutbah 1 atau 2)
5.    Do’a (khutbah 2)
Catatan :
Khutbah pertama sebelum hamdalah membaca takbir 9 kali, khutbah kedua 7 kali takbir.

11.   SHALAT ‘IEDIL ADHA
a)    2 rakaat. Rakaat pertama 7 kali takbir, rakaat kedua 5 kali takbir. Dilanjutkan dengan Khutbah. Khutbah pertama 9 kali takbir, khutbah kedua 7 kali takbir.
b)   Waktu : pagi hari tgl. 10 Dzul Hijjah

12.  SHALAT TARAWIH
a)    11 atau 23 rakaat (3 rakaatnya sholat Witir)
b)   Waktu : ba’da sholat Isa di bulan Ramadhan.

13.  SHALAT TAHIYYATUL MASJID
a)    2 rakaat
b)   Waktu : ketika baru masuk mesjid sebelum duduk.

14.  SHALAT TAUBAT
a)    2 rakaat
b)   Waktu : apabila hendak bertaubat

15.  SHALAT TASHBIH
a)    4 rakaat 2 kali salam
b)   Waktu : tiap malam atau seminggu sekali atau sekali seumur hidup
c)    Tata cara :
1)    Sebelum ruku baca tasbih 15 kali
2)   Ketika ruku baca tasbih 10 kali
3)   Ketika I’tidal baca tasbih 10 kali
4)   Ketika sujud pertama baca tasbih 10 kali
5)   Ketika duduk baca tasbih 10 kali
6)   Ketika sujud kedua baca tasbih 10 kali
7)   Ketika duduk istirohat baca tasbih 10 kali
d)   Lafad tasbih : “Subhanalloh walhamdulillah wala ilaha illalloh Allohu akbar”

16.  SHALAT MUTLAK
a)    2 rakaat
b)   tidak ditentukan waktunya dan tidak ada sebabnya

17.  SHALAT JANAZAH/ SHALAT GHOIB
a)    2 rakaat. 4 kali takbir tanpa ruku dan sujud
b)   Waktu : ketika hendak menyalatkan mayit
c)    Tata cara :
1)    Takbir pertama membaca fatihah
2)   Takbir kedua membaca sholawat
3)   Takbir ketika mendo’akan mayit
Takbir keempat memabaca salam.

Pengertian Saum Atau PUASA

Pengertian Saum

Saum berasal dari kata al-saum (bentuk tunggal), al-shiyam (bentuk jamak). Secara etimologi bermakna menahan diri dari sesuatu, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan.
Sedangkan 
saum secara terminology (makna istilah), ialah menahan diri dari segala yang membatalkan, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat karena Allah SWT. Ulama fiqih sepakat mendefinisikan puasa dengan menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan, yang dilakukan oleh orang mukallaf pada siang hari.

5 PERKARA YANG MEWAJIBKAN SAUM DI BULAN RHAMADHAN:
1.     Talah habisnya bulan Sya’ban
2.    Kesimpulan ru’yah/perhitungan bulan yang akurat
3.    Keputusan orang adil/pemerintah
4.    Pemberitaan dari sumber yang dipercaya
5.    Hasil ijtihad

4 SYARAT SAH SAUM RHAMADHAN:
1.     Islam
2.    Berakal
3.    Suci dari hed atau nifas
4.    Mengetahui telah masuk waktunya saum

5 SYARAT WAJIB SAUM:
1.     Islam
2.    Taklif
3.    Kuasa
4.    Sehat
5.    Mukimin (bukan musafir)

3 RUKUN SAUM :
1.     Niat di waktu malam
2.    Menjauhi hal yang dapat membatalkan
3.    Orangnya

v  Kewajiban bagi orang yang merusak saumnya dengan bersetubuh di siang hari bulan Rhamadhan adalah qodho dan membayar kifarat ‘udzma.
v  Kewajiban bagi :
a)    Buka dengan sengaja
b)   Meninggalkan niat diwaktu malam
c)    Makan sahur melewati dari batas waktu
d)   Buka karena mengira telah tiba waktunya padahal jelas keliru
e)    Berlebihan dalam berkumur atau istingsak (menghirup air)
Adalah wajib qodho dan menahan diri dari makan.

PEMBATALAN SAUM ANTARA LAIN :
v  Murtad
v  Datang bulan
v  Datang nifas
v  Melahirkan
v  Gangguan jiwa
v  Sakalor
v  Mabuk

4 HUKUM BERBUKA PUASA
1)    Wajib bagi yang datang bulan atau nifas
2)   Jaiz (boleh) bagi musafir dan orang sakit
3)   Tidak wajib dan tidak daiz bagi orang gila
4)   Haram bagi orang yang selalu mengakhirkan qodho padahal tidak ada udzur baginya

4 HUKUM BAGI YANG MEMBATALKAN PUASA :
1.     Wajib qodho dan membayar fidyah : membatalkan karena hawatir pada bayi yang dikandungnya dan orang yang selalu mengakhirkan qodho padahal kuasa baginya
2.    Wajib qodho : orang yang sakalor
3.    Wajib fidyah : orang jompo
4.    Tidak dibebani qodho dan fidyah : orang gila



7 PERKARA BUKA PUASA YANG TIDAK MEMBATALKAN :
1.    Karena lupa
2.   Tidak tahu
3.   Dipaksa
4.   Menelan air ludah
5.   Kemasukan debu jalanan
6.   Debu tepung, dan

7.   Lalat atau yang seumpama dengannya

Hukum Bacaan Mim Mati Dan pengertian Qalqalah

Hukum Bacaan Mim Mati Dan pengertian Qalqalah

1. Hukum Bacaan Mim Mati
Mim mati 
(مْ) bila bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga, yaitu:ikhfa syafawi, idgham mim, dan izhar syafawi.

Ikhfa Syafawi  (إخفاء سفوى)
Apabila mim mati 
(مْ) bertemu dengan ba (ب), maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.

Idgham Mimi  ( إدغام ميمى)
Apabila mim mati 
(مْ) bertemu dengan mim (مْ), maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung.Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.

Izhar Syafawi  (إظهار سفوى)
Apabila mim mati  
(مْ)  bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup


2. Pengertian Qalqalah

Menurut bahasa qalqalah artinya gerak, sedangkan menurut istilah qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap. Adapun huruf qalqalah terdiri atas lima huruf, yaitu : 
ق , ط , ب , ج , د agar mudah dihafal dirangkai menjadi قُطْبُ جَدٍ

Macam-macam Qalqalah
a. Qalqalah kubra (besar) yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris hidup, dimatikan karena waqaf. inilah Qalqalah yang paling utama, cara membacanya dikeraskan qalqalahnya.

Contoh : 
مَا خَلَقَ . أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ . زَوْجٍ بَهِيْجٍ .

b. Qalqalah Sugra (kecil) yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidak waqaf padanya,caranya membacanya kurang dikeraskan Qalqalahnya.

Contoh :   
يَقْطَعُوْنَ     إِلاَّ إِبْلِيْسَ    وَمَا أَدْرَاكَ