Wednesday, 4 May 2016

TES ENDURANCE selksi masuk PT PLN (persero)


ENDURANCE  (DAYA TAHAN)
Pengertian ketahanan ditinjau dari kerja otot adalah kemampuan kerja otot atau sekelompok otot dalam jangka waktu tertentu, sedang pengertian ketahanan dari system energy adalah kemampuan kerja organ-organ tubuh dalam jangka waktu tertentu. Istilah ketahanan atau daya tahan dalam dunia olahraga dikenal sebagai kemampuan peralatan organ tubuh olahragawan untuk melawan kelelahan selama berlangsungnya aktivitas atau kerja.latihan ketahanan dipengaruhi dan berdampak pada kualitas system kardiovaskuler, pernapasan dan system peredaran darah. Oleh karana itu factor yang berpengaruh terhadap ketahanan adalah kemampuan maksimal dalam memenuhi komsumsi oksigen yang ditandai dengan VO2max.
Komponen biomotorik ketahanan pada umumnya digunakan sebagai salah satutolok ukur untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani (physical fitness) olahragawan. Kebugaran jasmani adalah suatu keadaaan kemampuan peralatan tubuh yang dapat memelihara keseimbangan tersedianya energy sebelum, selama, dan sesudah aktivitas kerja berlangsung. Hubungan antara ketahanan dan kinerja (penampilan) fisik olahragawan diantaranya adalah:
  1. Kemampuan untuk melakukan aktivitas kerja secara terus menerus dengan intensitas yang tinggi dan dalam jangka waktu lama.
  2. Kemampuan untuk memperpendek waktu pemulihan (recovery), terutama pada cabang olahraga pertandingan dan permainan.
  3. Kemampuan untuk menerima beban latihan yang lebih berat, lebih lama, dan bervariasi.
Dengan demikian olahragawan yang memiliki ketahanan baik akan mendapatkan keuntungan selama bertanding, diantaranya, mampu:
  1. Menentukan irama dan pola permainan,
  2. Memelihara atau mengubah irama dan pola permainan sesuai yang diinginkan, dan
  3. Berjuang secara ulet dan tidak mudah menyerah selama bertanding.
Metode Latihan Ketahanan
Sebelum melatih unsur yang lain harus didahului dengan melatih unsur ketahanan, terutama kemampuan aerobik. Menurut Sharkey (1986) dan Martens (1990) dalam. Latihan ketahanan untuk menuju puncak prestasi dimulai dari latihan yang mengembangkan kemampuan aerobic, selanjutnya ambang rangsang anaerobic (anaerobic threshold), anaerobic, dan puncaknya adalah kecepatan. Pengertian anaerobic threshold adalah suatu kondisi titik permulaan dari akumulasi asam laktat. Selanjutnya untuk menentukan intensitas latihan pada setiap tahap dalam piramida latihan adalah menggunakan perkiraan denyut jantung (DJ) latihan. Oleh karena itu untuk menentukan intensitas fondasai latihan aerobic intensitas latihan antara 60-80%, anaerobic threshold 80-90%, latihan anaerobic 90-95%, dan latihan kecepatan 95-100%, dimana seluruh persentase tersebut besarnya dihitung dari denyut jantung maksimal.

Puncak Prestasi                                Sasaran                                Periodesasasi
%     100%                                                                             Speed (kecepatan)         Pra+ Kompetisi
D      95%             
J       90%                                                                               Latihan Anaerobik           Pra+ Kompetisi
        85%              
M      80%                                                                             Anaerobic Treshold         Persiapan I-II
a     75%              
k    70%                                                                              Fondasai Aerobik                Transisi+Persiapan I
 s    60%
Piramida Latihan

Metode Latihan dan Perkiraan Sistem Energi
Nama dan Definisi Metode Latihan
% Pengembangan
ATP-PC
LA-O2
O2
Acceleration Sprint: lari 40-100m mulai dari jogging makin lama dipercepat dengan memperpanjang langkah
90
5
5
Continous Faster: Lari jarak jauh dengan irama cepat
2
8
90
Continous slower: lari jarak jauh dengan dengan irama lambat
2
5
93
Hollow Sprint: lari cepat 50m, jalan 50m, jogging 50m, lari cepat lagi 50m, dan seterusnya (tergantung repetisi)
85
10
5
Interval sprinting: lari cepat 40m diselingi jogging 60m, dengan total jarak 3.000m
20
10
70
Interval training: lari diselingi istirahat antar lari sbb
Set I   4X200 m, t = 0:27 (t.r= 1:21)
Set II  8X100 m, t = 0:13 (t.r= 0:39)
Set III 8X100 m, t = 0:13 (t.r= 0:39)
10-30
30-50
20-60
Jogging: jalan atau lari dengan irama lambat sampai sedang, menempuh jarak 6.000m atau lari >30 menit.
100
Repetition Running : sama dengan interval training, hanya t kerja dan t recoverynya lebih lama (panjang)
10
50
40
Speed Play (fartlek): jogging 5-10 menit, jalan dan jogging 5 menit dan diselingi lari cepat 50-60m, diulang-ulang.
20
40
40
Sprint Training: lari dengan kecepatan maksimal antara 40-50m  diulang 16-20X, t.r dan t.i lengkap (rasio 1: 4-5).
90
6
4



Perkiraan Menghitung Denyut Jantung Maksimal
Rumus
Denyut Jantung
Keterangan
220-Usia ≥ 60X/menit Tidak terlatih
210-Usia    51-59/menit Terlatih
200-Usia ≤ 50X/menit Sangat Terlatih


DJ. Latihan = DJ.Ist+ …% (DJ. Maks-DJ. Ist)
DJ. Ist                    = Denyut jantung Istirahat
…%                         = Ukuran besarnya Intensitas latihan yang dikehendaki
DJ. Maks              = Denyut jantung maksimal (disesuaikan dengan DJ istirahat individu).
Pedoman Menu Program Latihan Ketahanan Cara Kontinyu
Intensitas Rendah
Komponen Latihan
Intensitas tinggi
30 menit- 3 jam
Durasi (t. kerja)
15 menit-1 jam
70-80%
Intensitas
80-90%
140-160X/menit (70-80%)
Denyut jantung
160-180X/menit (80-90%)
55-70 mL.Kg. menit
% VO2 Max
70-80 mL.Kg. menit
< 3 mmol. L
Asam Laktat
3-5 mmol. L
  Target Heart Rate  vo2max_athletes
Pedoman Program Latihan Interval
Sumber Energi
Waktu latihan (menit:detik)
Jml. Rep
Jml. Set
Rep/Set
Rasio t.kerja: Istirahat
Jenis aktivitas saat interval
ATP-PC
0:10
0:15
0:20
0:25
50
45
40
32

10
9
10
8

1:3
Istirahat
Istirahat


ATP-PC-LA
0:30
0:40-0:50
1:00-1:10
1:20
25
20
15
10

5
5
5
5

1:3

1:2
Latihan ringan-sedang
LA-O2
1:30-2:00
2:10-2:40
2:50-3:00
8
6
4

4
6
4
1:2

1:1
Aktivitas ringan

Istirahat
O2
3:00-4:00
4:00-5:00
4
3

4
3
1:1
1:1/2
Istirahat
Sumber Energi
Jarak (yards)
Jml. Rep
Jml. Set
Rep/Set
Rasio t.kerja: Istirahat
Jenis aktivitas saat interval
Lari
Renang
ATP-PC
55
110
15
25
50
24
5
3
10
8
1:3
Istirahat jalan
ATP-PC-LA
220
50
16
4
4
1:2
Latihan ringan-sedang
LA
440
100
8
2
4
1:2
Istirahat
LA-O2
660
880
150
200
5
4
1
2
5
2
1:2
1:1
Istirahat
O2
1100
1320
300
350
3
3
1
1
3
3
1:1/2
1:1/2
istirahat

Keseluruhan Menu Program Latihan Interval
Komponen latihan
Interval Panjang
Interval Menengah
Interval Pendek
Durasi (t.kerja)
2-5 menit
30dtk-2menit
5-30 detik
Intensitas
85-90% maks
90-95% maks
>95% maks
t. recovery
1:1 s.d 1:2
1:2 s.d 1:3
1:3 s.d 1:5
t. interval
2-8 menit
2-6 menit
15-25 detik
Repetisi
2-12
3-13
5-20
Frekuensi
1X/36 Jam
1X/48Jam
1X/36-48 Jam
System Energi
Aerobik
Anaerobik Laktik
Anaerobik alaktik
Periodesasi
Persiapan I-II
Persiapan I, kompetisi I+ II
Persiapan I, kompetisi I+ II
Pengaruhnya
Fisiologi, Biomekanik, psikologi
Fisiologi, Biomekanik, psikologi
Fisiologi, Biomekanik, psikologi


Pedoman Untuk Latihan Ketahanan Aerobik dan Anaerobik
Aerobik
Komponen Latihan
Anaerobik
60-70% maksimal
Denyut jantung 140-160X/menit
Intensitas
90-95% maksimal
Denyut jantung 170-190X/menit
3-10 menit
Durasi
5-120 detik
3-4 menit (aktif recovery)
Denyut jantung 120X/menit)
Recovery
2-10 menit (lari/jogging)
Relative lebih tinggi (160Xmenit)
Repetisi
3-4 set dengan 4-6 repetisi

No comments:

Post a Comment