Thursday, 14 January 2016

Masa nifas atau pasca atau post Partum

1.    Masa Nifas atau Pasca atau Post Partum
a.    Definisi
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira- kira 6 minggu. (Sarwono, 2009: 122)
Periode pasca partum adalah masaenam minggu setelah bayi lahir sampai organ- organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. (Bobak, 2005: 492).
Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru. (Mitayani, 2009: 122)
Berdasarkan pendapat di atas maka penulis menarik kesimpulan bahwa masa nifas ialah masa sejak kelahiran plasenta sampai organ- organ reproduksi kembali pada keadaan sebelum hamil.
b.    Periode Nifas
1)   Immediate post partum, adalah masa 24 jam masa nifas
2)   Early post partum, adalah masa pada minggu pertama masa nifas
3)   Late post partum, adalah masa pada minggu ke dua sampai dengan minggu keenam masa nifas. (Mitayani, 2009: 122)
c.    Adaptasi Fisiologis
1)   Sistem Reproduksi
a)    Payudara
Pada masa nifas konsentrasi hormon yang menstimulasi perkembangan payudara selama wanita hamil (estrogen, progesterone, human chorionic gonadrotopin, prolactin, kortisol, dan insulin) menurun dengan cepat setelah bayi lahir. Ketika laktasi terbentuk teraba suatu masa (benjolan). Sebelum laktasi dimulai, payudara teraba lunak dan cairan kekuningan yaitu kolostrum keluar dari payudara. Setelah laktasi dimulai payudara teraba hangat dan keras ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama 48 jam. (Bobak, 2005:498)
b)   Uterus
(1)     Proses Involusi
Involusi ialah proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan. Pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira dua cm di bawah umblicus, beratnya kira-kira 1000 g. Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang lebih satu cm di atas umbilicus. Fundus turun kira-kira satu sampai dua cm setiap 24 jam. Uterus tidak bisa dipalpasi pada abdomen pada hari kesembilan pasca partum.
Uterus yang pada waktu hamil penuh beratnya 11 kali berat sebelum hamil, berinovasi menjadi kira-kira 500 g satu minggu  setelah melahirkan dan 350 g (11 minggu 12 ons) dua minggu setelah melahirkan. Seminggu setelah melahirkan uterus berada di dalam panggul sejati lagi. Pada minggu enam beratnya, menjadi 50 sampai 60 g. (Bobak, 2005:493)
(2)     Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterine yang sangat besar. Selama satu sampai dua jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur. Karena penting sekali untuk mempertahankan kontraksi uterus sehingga biasanya suntikan oksitosin (pitosin) secara intravena atau intramuskular diberikan segera setelah plasenta lahir. (Bobak, 2005:493)
(3)     Afterpains
Pada primipara, tonus uterus meningkat sehingga fundus pada umumnya, tetap kencang . Relaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami multi para dan bisa menimbulkan nyeri yang bertahan sepanjang masa awal pasca partum. ( Bobak, 2005 : 493)

(4)     Tempat Plasenta
Segera setelah plasenta dan ketuban dekeluarkan, kontraksi vascular dan thrombosis menurunkan tempat plasenta ke suatu area yang meninggi dan bernodul tidak teratur. Pertumbuhan endometrium ke atas menyebabkan pelepasan jaringan nekrotik dan mencegah pembentukan luka. Regenerasi endometrium selesai pada akhir minggu ketiga masa pasca partum, kecuali pada bekas tempat plasenta. (Bobak, 2005 : 493)
(5)     Lochea
Rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir yang mula – mula berwarna merah, kemudian berubah menjadi warna merah tua atau merah coklat.
Jenis – jenis lochea ;
(a)      Lochea rubra
Mengandung darah dan debris desidua serta trofoblastik. Aliran menyembur, menjadi merah muda atau coklat setelah tiga sampai empat hari.
(b)      Lochea Serosa
Terdiri dari darah lama (old blood), serum, leukosit, dan debris jaringan. Sekitar sepuluh hari setelah bayi lahir, warna cairan ini menjadi kuning sampai putih.


(c)      Lochea Alba
Mengandung leukosit, desisua, sel epitel, mucus, serum, dan bakteri. Lochea alba bisa bertahan selama dua sampai enam minggu setelah bayi lahir. (Bobak, 2005:494)
(d)     Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan . 18 jam setelah melahirkan, serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke bentuk semula. (Bobak, 2005:495)
(e)      Vagina dan perinieum
Estrogen pasca partum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat tegang akan  kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, enam sampai delapan minggu setelah bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat sekitar minggu ke empat. Penebalan mukosa vagina terjadi seiring pemulihan fungsi ovarium.
Hemoroid (Varises anus), umumnya terlihat, wanita sering mengalami gejala terkait seperti, rasa gatal, tidak nyaman, dan perdarahan berwarna merah terang pada waktu defekator. Ukuran hemoroid biasanya mengecil beberapa minggu setelah bayi lahir. (Bobak, 2005:495)


2)   Sistem kardiovaskuler
Penyesuaian pembuluh darah maternal setelah melahirkan berlangsung dramatis dan cepat. Respon wanita dalam menghadapi kehilangan darah selama masa pasca partum dini berbedadari respon wanita yang tidak hamil. Tiga prubahan fungsi fisiologis yang melindungi wanita: (1) Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang mengurangi ukuran pembuluh darah maternal 10% sampai 15% (2) Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang menghilangkan stimulus vasodilatasi dan (3) Terjadinya mobilisasi air ekstravaskuler yang disimpan selama wanita hamil.
Oleh karena itu syok hipovolemik biasanya tidak terjadi pada kehilangan darah normal. Denyut nadi lebih rendah, selama kehamilan distensi terus menghambat jumlah darah ke vena kembali ke jantung. Setelah melahirkan, terjadi peningkatan denyut jantung, volume sekuncup dan curah jantung meningkat selama 30 sampai 60 menit karena darah yang biasanya melintasi sirkuit utero plasenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum. (Bobak, 2005:499)
3)   Sistem Urinaria
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut menyebabkan peningkatan fungsi ginjal, sedangkan penurunan kadar steroid setelah wanita melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal selama masa nifas. fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah melahirkan. Diperlukan kira-kira dua minggu sampai delapan minggu supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum hamil.
Pada sebagian kecil wanita, dilatasi traktus urinarius bisa menetap sampai tiga bulan 12 jam masa nifas ibu mulai membuang kelebihan cairan yang tertimbun dijaringan selama ia hamil. Salah satu cara mengeluarkan cairan yang teretensi selama hamil ialah diaporsis luas, terutama pada malam hari, selama dua sampai tiga hari pertama setelah melahirkan. Diuresis masa nifas yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada tungkai bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan, merupakan mekanisme lain tubuh untuk mengatasi kelebihan  cairan. Kehilangan  cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah urin menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kilogram selama masa-masa nifas. (Bobak, 2005:498)
4)   Sistem Pencernaan
Ibu biasanya lapar setelah melahirkan. Sehingga permintaan makanan dua kali dari jumlah yang biasa di konsumsi. Secara khas penurunan tonus dan mortilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan karena tonusoto menurun selama proses persalinan dan pada awal masa nifas, diare sebelum persalinan, oedema sebelum melahirkan, kurang makan atau dehidrasi. (Bobak, 2005:498)
5)   Sistem Neurologis
Perubahan neurologis selama masa nifas merupakan kebalikan adaptasi neurologis yang terjadi saat wanita hamil dan disebabkan trauma yang dialami wanita saat bersalin dan melahirkan. Rasa tidak nyaman neurologis yang diinduksikan kehamilan akan menghilang setelah wanita melahirkan. (Bobak, 2005:500)
6)   Sistem Integumen
Kloasma gravidarum biasanya menghilang saat kehamilan berakhir. Hiperfigmentasi di aerola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. Kulit yang meregang pada payudara abdomen paha dan panggul mungkin memudar tapi tidak hilang seluruhnya. Pada beberapa wanita spider nevi biasanya menetap. Rambut halus yang tumbuh dengan lebat pada waktu hamil biasanya akan menghilang jika setelah wanita melahirkan, tetapi rambut kasar yang tembus saat hamil biasanya akan menetap. (Bobak,2005:501)
d.   Adaptasi Psikologis
1)   Taking In
a)    Periode ini terjadi satu sampai dua hari sesudah melahirkan. Ibu pada umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya.
b)   Ibu akan mengulang-ulang pengalamannya waktu bersalin dan melahirkan.
c)    Tidur tanpa gangguan sangat penting untuk mencegah gangguan tidur.

d)   Peningkatan nutrisi mungkin di butuhkan karena selera makan ibu biasanya bertambah. Nafsu makan yang kurang menandakan proses pengembalian kondisi ibu tidak berlangsung normal.

No comments:

Post a Comment