TURKI SEGERA MILIKI KAPAL INDUK.
Turki bersiap-siap untuk memperluas jangkauan militernya dengan membangun kapal induk serbaguna dengan kemampuan “trans-benua”.
Kapal 225 dengan panjang meter ini akan diberi nama Anadolu (atau Anatolia) dan direncanakan akan masuk layanan pada 2021. Kapal dirancang untuk membawa jet tempur, helikopter srang, tank, tentara dan kapal pendaratan dan akan beroperasi di dari Mediterania hingga Samudera Atlantik dan Hindia. Namun beberapa analis mengatakan Turki sebenarnya tidak membutuhkan platfrom yang mahal dan lebih pada presties seperti ini selain juga akan mengganggu kemampuan keuangan negara.
Langkah ini merupakan sinyal dari keinginan anggota NATO ini untuk menjadi kekuatan terkemuka di Timur Tengah. Ambisi yang terlihat dibangun oleh Angkara saat ini.
Di wilayah terguncang oleh perang Suriah, situasi semakin dipanaskan dengan ketegangan antara Turki dan Rusia karena jatuhnya jet tempur dan peningkatan kehadiran angkatan laut Iran ke tenggara telah semakin meningkatkan ketegangan.
Behlul Ozkan, seorang ahli kebijakan luar negeri Turki di Marmara University Istanbul, mengatakan program untuk membangun Anadolu ini sejalan dengan gagasan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu tentang peran Turki di dunia. “Dia benar-benar berpikir Turki dapat menjadi kekuatan laut,” kata Ozkan The Daily Beast. Dia menambahkan bahwa visi Davutoglu mungkin “di luar kemampuan Turki.”
Misalnya, pemerintah juga telah menetapkan tujuan untuk Turki untuk menjadi salah satu negara yang masuk 10 terbesar ekonomi dunia pada 2023, target yang banyak pihak menilai terlalu optimistis.
Rencana angkatan laut Ankara bisa menaikkan suhu di lingkungan yang bermasalah, di mana Turki telah memiliki hubungan tidak nyaman dengan negara-negara tetangga seperti Suriah, Irak, Iran, dan Mesir. Selain itu Ankara juga memiliki konflik perbatasasn di Siprus dan perairan Laut Aegea dengan tetangga Yunani yang sama-sama anggota NATO.
Turki saat ini sudah memiliki militer yang sangat modern, dengan lebih dari 600.000 tentara yang membentuk kekuatan terbesar kedua di NATO di bawah Amerika.
Digadang-gadang akan menjadi andalan Angkatan Laut Turki, Kapal Induk Anadolu akan memiliki bobot 28.000 ton, dengan kapasitas 1.400 awak dan tentara dan “Akan menjadi demonstrasi kekuatan yang dicapai oleh industri negara kita pertahanan,” kata Orkun Kalkavan, manajer dermaga Sedef di Istanbul, di mana kapal sedang dibangun kepada Milliyet Daily beberapa waktu lalu. Kontrak untuk membangun kapal itu ditandatangani tahun lalu, dengan perusahaan Spanyol Navantia sebagai mitra teknologi. Menurut Kalkavan, Anadolu diharapkan akan menghabiskan anggaran lebih dari US$ 1 miliar dan akan dilengkapi dengan kemampuan untuk beroperasi di wilayah trans-benua.
Next: Garis Depan NATO
Analis menggambarkan kapal induk ini sebagai platform dermaga bergerak, atau LPD, yakni merupakan kapal perang yang digunakan untuk membawa pasukan ke Flashpoint dan mengirim mereka ke darat dengan bantuan kapal pendaratan yang juga dibawa kapal induk tersebut. Kapal juga akan dilengkapi dengan armada kecil dari jet tempur F-35 dan helikopter, sebuah rumah sakit dengan setidaknya 30 tempat tidur, dan ruang untuk kapal pendaratan dan kapal lainnya yang lebih kecil serta untuk 13 tank tempur.
Devrim Yaylali, seorang ahli angkatan laut Turki yang menulis blog tentang hal-hal angkatan laut mengatakan perencanaan untuk kapal mulai sejauh 2006. “Kapal amfibi besar adalah satu-satunya kapal serbaguna angkatan laut yang memiliki kemampuan setara dengan angkatan laut dari Swiss Army knives, ” kata Yaylali kepada The Daily Beast melalui email. Kapal seperti Anadolu dapat digunakan untuk proyeksi kekuatan yang sangat berguna. Kapal bisa dikerahkan sebagai “kapal induk untuk operasi kapal kecil dan helikopter,” tambahnya.
Dengan fitur baru ini, kekuatan militer Turki akan tumbuh secara dramatis. Tapi Anadolu juga bisa membantu memberikan bantuan kemanusiaan saat krisis atau setelah bencana dan dapat digunakan untuk “evakuasi kombatan dan non-kombatan,” tulis Yaylali, “Angkatan laut Turki benar-benar membutuhkan kemampuan ini.”
Dia menunjuk sebuah insiden pada tahun 2011, ketika Turki mengungsikan lebih dari 23.000 warga sipil dari Libya dan membutuhkan banyak pesawat komersial untuk melakukannya. Dengan kapal seperti Anadolu, operasi akan menjadi lebih cepat dan mudah.
“Kemampuan yang ditawarkan dengan LPD [landing platform dock] akan menjadikannya sebuah instrumen penting dalam kebijakan luar,” kata Metin Gurcan, seorang analis keamanan independen dan kolumnis untuk Al-Monitor, kepada The Daily Beast.
Ozkan dari Marmara University Istanbul mengatakan salah satu penggunaan lain untuk kapal Anadolu adalah untuk penyebaran di wilayah krisis di Timur Tengah ketika mitra Turki di Eropa dan Amerika Serikat enggan untuk campur tangan sendiri karena sentimen anti-Barat.
“Mungkin kapal bisa dikerahkan dalam operasi NATO di sana karena tindakan oleh Turki sebagai negara Muslim akan lebih mudah untuk diterima,” katanya. Mengingat ketidakstabilan di seluruh wilayah, Ozkan mengatakan ia mengharapkan dukungan AS untuk proyek tersebut. “Dunia Muslim berada dalam api,” katanya. “Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.”
No comments:
Post a Comment