Thursday, 14 January 2016

Penderita diabetes di indonesia hampir 80%

Prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia semakin meningkat, pada tahun 2012 Indonesia berada di urutan ke-7 penyandang diabetes melitus terbanyak. Prevalensi penderita ulkus diabetik di Indonesia sebesar 30 % dan hampir sebagian besar dirawat di rumah sakit. Sulitnya proses penyembuhan luka akibat cedera bisa menyebabkan perluasan luka / ulkus. Ulkus yang disebabkan oleh diabetes mellitus bisa terjadi diberbagai bagian tubuh salah satunya adalah pada skrotum. Tujuan penulisan penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh kepada Tn. D Dengan Gangguan Sistem Endokrin : Post Debridemen Atas Indikasi Ulkus Diabetikum a.r Skrotum Akibat Diabetes Mellitus Tipe 2 melalui pendekatan proses keperawatan.
Penyusunan karya tulis ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan bentuk studi kasus melalui pendekatan empat tahapan proses keperawatan. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Tn. D meliputi; gangguan rasa aman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontiunitas, gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi dan tindakan invasif (debridemen), dan gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya. Tindakan keperawatan yang dilakukan meliputi; penanggulangan gangguan rasa nyaman nyeri melalui tindakan farmakologi ataupun non farmakologi, perawatan luka, pencegahan infeksi, pemberian dukungan psikologis, dan pemberian informasi tentnag kondisi penyakit klien.
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn. D dengan gangguan sistem endokrin : post debridemen atas indikasi ulkus diabetikum a.r skrotum akibat diabetes mellitus tipe 2 penyusun merekomendasikan kepada perawat untuk meningkatkan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien yang akan mempermudah perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif.


No comments:

Post a Comment