Sunday, 13 November 2016

contoh makalah makanan khas jawa barat RAGINANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan kesehatan serta kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini meksipun belum terlalu sempurna.
Kami sangat mengharapkan kritik/saran anda yang tentu saja bersifat membangun dari Bpk. Nasrul Fuadz,S.Pd selaku guru mata pelajaran geografi demi kesempurnaan penyusunan laporan ini dan   terima kasih juga atas arahan dan bimbingannya, karena tanpa beliau penyusunan laporan ini tidak akan terselesaikan.
        Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kepada Bpk.Nasrul selaku guru mata pelajaran geografi mohon dimaklumi.
Akhir kata, Saya mengucapkan terima kasih. Semoga dengan adanya Laporan ini dapat memperluas wawasan siswa/siswi kelas XII IPS.


                                Cibatu, 10 November 2016



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………….ii
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah…………………………….. 2
B. Rumusan Masalah……………………………………2
C. Tujuan Prakerin…………………………………...….2
D. Manfaat Prakerin………………………………….…2
BAB II. LANDASAN TEORI……………………………...3
A. Pengertian Raginang………………………………...3
B. Manfaat Raginang…………………………….……..3
BAB III. PEMBAHASAN LAPORAN…………………....4
A.    Sejarah Berdirinya ……………………………….…4
B. Pembuatan Raginang………………………………..5
C. Cara Pemasaran…………………………………...…6
BAB IV. PENUTUP……………………………………...…7
A. Simpulan ……………………………………………7
B. Saran…………………………………………………8



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
       Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan “memperhatikan”.Istilah observasi diarahkan pada kegiatan       memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang  muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi   menjadi  bagian  dalam  penelitian berbagai disiplain ilmu, baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial, observasi dapat berlangsung dalam konteks laboratorium       (experimental) maupun konteks alamiah. Observasi yang berarti   pengamatan tentang  suatu masalah, sehingga diperoleh  pemahaman atau  sebagai alat pembuktian  terhadap  informasi  atau  keterangan  yang diperoleh sebelumnya.Dalam arti yang  luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsunmaupun  tidak  langsung. Pengamatan tidak  langsung misalnya melalui tes.Pengamatan secara langsung  misalnya terjun langsung kelapangan seperti yang  telah  kita lakukan dalam pembuatan Raginang.





            B. RUMUSAN MASALAH
1.        Bagaimana Sejarah Pendirian Usaha?
      2.      Bagaimana Analisa Produksinya?
      3.      BagaiamanaDeskripsi Alur dalam Pemasaran?

      C.     TUJUAN KEGIATAN
       1.      Mengetahui  jenis  usaha yang  ditekuni  oleh  salah  seorang  warga yang  bernama  Ibu  Rukmanah
       2.      Mengetahui  proses  pembuatan  atau  pengolahan.
       3.      Mengetahui  proses  pemasaran .
D. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari kegiatan observasi ini yaitu menambah wawasan siswa tentang dunia luar khususnya dalam bidang usaha atau industri rumah tangga, mulai dari jenis barang yang dihasilkan, proses pembuatan, dan pemasarannya. Jadi kita dapat terinspirasi juga untuk membuat usaha rumahan kecil-kecilan, dan ikut melestarikan makanan khas daerah kita sendiri, contohnya yaitu Raginang



.
BAB II
LANDASAN TEORI

           A. PENGERTIAN RAGINANG
      Raginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng panas dalam minyak goreng dalam jumlah yang banyak. rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi atau ketannya masih tampak. Seringkali rengginang dibuat dari nasi sisa yang tak termakan, lalu dijemur dan dikeringkan untuk kemudian digoreng dan dijadikan raginang.

Hasil gambar untuk raginang
       B.  MANFAAT RAGINANG
            RAGINANG terbuat dari beras ketan . Manfaat beras ketan ternyata sangat baik karena dapat menambah energi dalam jumlah yang sangat besar. Biji beras ketan bersifat panas dan basah. Biji beras ketan mempunyai sifat melembutkan, mematangkan, dan agak lengket yang dapat dicegah bila direndam dengan air. Biji beras ketan juga sulit dicerna, tetapi mengandung banyak gizi, membantu menyembuhkan batuk, dan menghilangkan uap yang terakumulasi dalam paru-paru.
BAB III
PEMBAHASAN

     A.   SEJARAH BERDIRINYA
Lokasi pabrik pembuatan Raginang yang kami pilih terletak di kampung Babakan kiara buah Desa sukaluyu kecamatan sukawening kabupaten Garut. Pabrik ini merupakan pabrik pembuatan raginang yang  masuk dalam kategori Industri rumah tangga. Cara pembuatan raginang pun masih sederhana dan sangat mudah  dalam proses pembuatannya.                                                           
Pabrik ini yang berdiri sekitar tahun 2003 didirikan oleh Ibu Rukmanah, pabrik pembuatannya di bangun dalam kompleks rumahnya sendiri, dan masih bertahan sampai hari ini. Dan di dalam ruang ini proses produksi raginang berlangsung secara konstan. Di dalamnya terdapat 3 pekerja dengan pembagian tugas masing - masing, ada yang bertugas untuk mencetak, dan untuk menggoreng. Di dalam ruangan tersebut peralatan yang digunakan dapat dibilang sederhana.                                                                                        
. Ada beberapa cetakan dari kayu yg memiliki ukuran sama untuk mencetak raginang, Serta peralatan lainnya yg dibutuhkan untuk menjemur raginang.
B. PEMBUATAN RAGINANG
1. ALAT DAN BAHAN
·  Panci untuk merendam beras ketan
·  Dandang untuk mengukus ketan
·  Centong kayu untuk mengaduk ketan
·  Ulekan atau blender untuk menghaluskan bumbu
·  Baskom untuk mengaduk beras ketan
·  Tempeh dari anyaman bambu atau plastik, terserah, untuk menjemur Rengginang
·  Penggorengan untuk menggoreng Rengginang dan sutil.
        ·  Kompor

2.CARA MEMBUAT RAGINANG:
1.      Cuci dan rendam beras ketan selama lebih kurang 5- 6 jam. Setelah 6 jam, tiriskan, dan kukus pakai dandang.
2.      Dikukus selama 30 menit. 
3.      Sambil menunggu, haluskan bawang putih.
4.      Setelah itu, angkat beras ketan dan taruh di baskom. 
5.      Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan plus bahan tambahannya plus air. Lalu aduk rata.
6.      Kukus lagi 30 menit.
7.      Rengginang siap dicetak di atas tempeh
8.      Setelah itu dijemur.
Terkadang, Raginang tidak mekar saat digoreng di atas penggorengan dengan bantuan sutilnya. Itu disebabkan oleh teknik menjemur.

3.TEKNIK MENJEMUR
       Setelah Rengginang dicetak di atas tempeh, jemur pas saat matahari baru terbit, di atas genteng. Kesalahan utama yang membuat hasil Rengginang tidak sesuai dengan keinginan adalah karena dijemur di bawah pohon.ambil raginang pada sore hari,bila raginang sudah kering ,raginang siap digoreng.

3. CARA PEMASARAN
Dalam memasarkan produknya, Ibu Rukmanah memasarkan nya ke swalayan di pasar – pasar kecil dalam kawasan cibatu-garut , luar kota seperti Bandung, Bekasi, Tangerang bahkan sampai ke Luar negri (Arab Saudi) dan seringkali raginang dijadikan oleh-oleh bagi para pemudik. Awal mula pemasaran Ibu Rukmanah hanya dijual di  kampung, di pasar-pasar kecil dan akhirnya menyebar luas.






BAB IV
PENUTUP

     A.  SIMPULAN
Ibu Rukmanah yang merupakan Ibu Rumah Tangga di kampung babakan kiara buah Desa sukaluyu RT 01 RW 02. Harga 1 kg raginang Rp30.000 dan penghasilan dalam 1 bulan bisa mencapai Rp5.000.000, kerugian yg dialami ibu ini sangat jarang. dan seiring berjalannya waktu ibu Rukmanah mengalami perkembangan yang asal mulanya membuka warung kecil kini telah mendirikan pabrik raginang di beberapa wilayah kota garut. Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak segampang membalikkan telapak tangan, diperlukan bekal ilmu dan keterampilan yang cukup. Misalnya seperti yang dilakukan oleh ibu Rukmanah, beliau selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi tantangan dan persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang dicita-citakan akan dengan mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, sealalu optimis, dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang tidak singkat(tidak instan).
Setelah mengadakan observasi di pabrik tersebut saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan banyaknya pesanan bukan hanya di wilayah Garut saja tetapi dari luar Kota Garut. Suatu pekerjaan yang dimulai dari bawah dan dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.
B. SARAN

1) Untuk pabrik raginang  ini diharapkan dapat menjaga kualitas produk agar minat masyarakat tidak menurun.
2) Sebaiknya pengepakan di lakukan secara praktis, misalnya dengan meletakkan kemasan dalam kardus  sehingga dapat mengurangi kerusakan hasil produksi saat melakukan pengiriman.
3) Sebaiknya pabrik raginang menambahkan variasi/ jenis raginang yang di produksi, agar pilihan raginang semakin bervariasi dan pelanggan/ konsumen bertambah.

No comments:

Post a Comment