KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan kesehatan serta
kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini meksipun belum terlalu
sempurna.
Kami
sangat mengharapkan kritik/saran anda yang tentu saja bersifat membangun dari
Bpk. Nasrul Fuadz,S.Pd selaku guru mata pelajaran geografi demi kesempurnaan penyusunan
laporan ini dan terima kasih juga
atas arahan dan bimbingannya, karena tanpa beliau penyusunan laporan ini tidak
akan terselesaikan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu
kepada Bpk.Nasrul selaku guru mata pelajaran geografi mohon dimaklumi.
Akhir
kata, Saya mengucapkan terima kasih. Semoga dengan adanya Laporan ini dapat
memperluas wawasan siswa/siswi kelas XII IPS.
Cibatu, 10
November 2016
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………….ii
BAB
I. PENDAHULUAN…………………………………..1
A. Latar
Belakang Masalah…………………………….. 2
B. Rumusan
Masalah……………………………………2
C. Tujuan
Prakerin…………………………………...….2
D. Manfaat
Prakerin………………………………….…2
BAB
II. LANDASAN TEORI……………………………...3
A.
Pengertian Raginang………………………………...3
B. Manfaat
Raginang…………………………….……..3
BAB
III. PEMBAHASAN LAPORAN…………………....4
A.
Sejarah Berdirinya ……………………………….…4
B. Pembuatan
Raginang………………………………..5
C. Cara
Pemasaran…………………………………...…6
BAB
IV. PENUTUP……………………………………...…7
A. Simpulan ……………………………………………7
B. Saran…………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan “memperhatikan”.Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi
menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplain ilmu, baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial,
observasi dapat
berlangsung dalam
konteks laboratorium
(experimental) maupun konteks alamiah. Observasi yang
berarti pengamatan tentang suatu
masalah, sehingga diperoleh
pemahaman atau
sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya.Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang
dilakukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pengamatan tidak
langsung misalnya melalui tes.Pengamatan secara langsung
misalnya terjun langsung kelapangan seperti yang telah kita lakukan dalam pembuatan Raginang.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana Sejarah Pendirian Usaha?
2.
Bagaimana Analisa Produksinya?
3.
BagaiamanaDeskripsi Alur dalam Pemasaran?
C. TUJUAN KEGIATAN
1.
Mengetahui jenis usaha
yang ditekuni oleh salah seorang
warga yang bernama Ibu Rukmanah
2.
Mengetahui proses pembuatan atau
pengolahan.
D. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat
dari kegiatan observasi ini yaitu menambah wawasan siswa tentang dunia luar
khususnya dalam bidang usaha atau industri rumah tangga, mulai dari jenis
barang yang dihasilkan, proses pembuatan, dan pemasarannya. Jadi kita dapat
terinspirasi juga untuk membuat usaha rumahan kecil-kecilan, dan ikut
melestarikan makanan khas daerah kita sendiri, contohnya yaitu Raginang
.
BAB II
LANDASAN
TEORI
A.
PENGERTIAN RAGINANG
Raginang adalah sejenis kerupuk
tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan dengan cara
dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng panas dalam minyak goreng dalam
jumlah yang banyak. rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi
atau ketannya masih tampak. Seringkali rengginang dibuat dari nasi sisa yang
tak termakan, lalu dijemur dan dikeringkan untuk kemudian digoreng dan
dijadikan raginang.
B. MANFAAT
RAGINANG
RAGINANG terbuat dari beras ketan . Manfaat
beras ketan ternyata sangat baik karena dapat menambah energi dalam jumlah yang
sangat besar. Biji beras ketan
bersifat panas dan basah. Biji beras ketan mempunyai sifat melembutkan,
mematangkan, dan agak lengket yang dapat dicegah bila direndam dengan
air. Biji beras ketan juga sulit dicerna, tetapi mengandung banyak gizi, membantu menyembuhkan batuk, dan menghilangkan
uap yang terakumulasi dalam paru-paru.
BAB III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH
BERDIRINYA
Lokasi pabrik pembuatan Raginang yang kami
pilih terletak di kampung
Babakan kiara buah Desa sukaluyu kecamatan sukawening kabupaten Garut. Pabrik ini merupakan pabrik pembuatan raginang yang masuk dalam kategori Industri
rumah tangga. Cara pembuatan raginang pun masih sederhana dan sangat mudah dalam proses
pembuatannya.
Pabrik
ini yang berdiri sekitar
tahun 2003 didirikan oleh Ibu Rukmanah, pabrik pembuatannya di bangun dalam kompleks rumahnya sendiri, dan masih bertahan sampai hari ini. Dan di dalam ruang ini proses produksi raginang berlangsung secara konstan. Di dalamnya terdapat 3 pekerja
dengan pembagian tugas masing - masing, ada yang
bertugas untuk mencetak, dan untuk menggoreng. Di dalam ruangan tersebut peralatan yang
digunakan dapat dibilang sederhana.
.
Ada beberapa cetakan dari kayu yg memiliki ukuran sama untuk mencetak
raginang, Serta peralatan lainnya yg dibutuhkan untuk menjemur raginang.
B. PEMBUATAN RAGINANG
1. ALAT DAN BAHAN
· Panci untuk merendam beras ketan
· Dandang untuk mengukus ketan
· Centong kayu untuk mengaduk ketan
· Ulekan atau blender untuk menghaluskan bumbu
· Baskom untuk mengaduk beras ketan
· Tempeh dari anyaman bambu atau plastik,
terserah, untuk menjemur Rengginang
· Penggorengan untuk menggoreng Rengginang dan
sutil.
· Kompor
2.CARA MEMBUAT RAGINANG:
1.
Cuci dan rendam beras ketan selama lebih kurang 5- 6 jam.
Setelah 6 jam, tiriskan, dan kukus pakai dandang.
2.
Dikukus selama 30 menit.
3.
Sambil menunggu, haluskan bawang putih.
4.
Setelah itu, angkat beras ketan dan taruh di baskom.
5.
Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan plus bahan tambahannya
plus air. Lalu aduk rata.
6.
Kukus lagi 30 menit.
7.
Rengginang
siap dicetak di atas tempeh
8.
Setelah
itu dijemur.
Terkadang,
Raginang tidak mekar saat digoreng di atas penggorengan dengan bantuan
sutilnya. Itu disebabkan oleh teknik menjemur.
3.TEKNIK
MENJEMUR
Setelah Rengginang dicetak di atas
tempeh, jemur pas saat matahari baru terbit, di atas genteng. Kesalahan utama
yang membuat hasil Rengginang tidak sesuai dengan keinginan adalah karena dijemur di bawah pohon.ambil raginang
pada sore hari,bila raginang sudah kering ,raginang siap digoreng.
3. CARA PEMASARAN
Dalam memasarkan produknya, Ibu Rukmanah memasarkan nya ke swalayan di pasar – pasar kecil dalam
kawasan cibatu-garut , luar kota seperti Bandung, Bekasi, Tangerang bahkan
sampai ke Luar negri (Arab Saudi) dan seringkali raginang dijadikan oleh-oleh
bagi para pemudik. Awal mula
pemasaran Ibu Rukmanah
hanya dijual di kampung, di pasar-pasar
kecil dan akhirnya menyebar luas.
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Ibu Rukmanah yang merupakan Ibu
Rumah Tangga di kampung babakan
kiara buah Desa
sukaluyu RT 01 RW 02. Harga
1 kg raginang Rp30.000 dan penghasilan dalam 1 bulan bisa mencapai Rp5.000.000, kerugian yg
dialami ibu ini sangat jarang. dan seiring berjalannya waktu ibu Rukmanah
mengalami perkembangan yang asal mulanya membuka warung kecil kini telah
mendirikan pabrik raginang di beberapa wilayah kota garut. Dalam mendirikan suatu usaha ternyata tidak
segampang membalikkan telapak tangan, diperlukan bekal ilmu dan keterampilan
yang cukup. Misalnya seperti yang dilakukan oleh ibu Rukmanah, beliau selalu
tegar dan bersemangat dalam menghadapi tantangan dan persoalan bahkan ancaman
dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang dicita-citakan akan dengan
mudah didapatkannya. Itupun perlu adanya semangat, kerja keras, sealalu
optimis, dan usaha yang maksimal dengan ketekunan tinggi serta dalam waktu yang
tidak singkat(tidak instan).
Setelah mengadakan observasi di pabrik tersebut saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan banyaknya pesanan bukan hanya di wilayah Garut saja tetapi dari luar Kota Garut. Suatu pekerjaan yang dimulai dari bawah dan dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.
Setelah mengadakan observasi di pabrik tersebut saat ini sudah mengalami perkembangan yang pesat terbukti dengan banyaknya pesanan bukan hanya di wilayah Garut saja tetapi dari luar Kota Garut. Suatu pekerjaan yang dimulai dari bawah dan dijalani dengan tekun dan ulet akan membuahkan kesuksesan.
B.
SARAN
1) Untuk
pabrik raginang ini diharapkan dapat
menjaga kualitas produk agar minat masyarakat tidak menurun.
2) Sebaiknya pengepakan di lakukan secara praktis, misalnya dengan meletakkan kemasan dalam kardus sehingga dapat mengurangi kerusakan hasil produksi saat melakukan pengiriman.
3) Sebaiknya pabrik raginang menambahkan variasi/ jenis raginang yang di produksi, agar pilihan raginang semakin bervariasi dan pelanggan/ konsumen bertambah.
2) Sebaiknya pengepakan di lakukan secara praktis, misalnya dengan meletakkan kemasan dalam kardus sehingga dapat mengurangi kerusakan hasil produksi saat melakukan pengiriman.
3) Sebaiknya pabrik raginang menambahkan variasi/ jenis raginang yang di produksi, agar pilihan raginang semakin bervariasi dan pelanggan/ konsumen bertambah.
No comments:
Post a Comment